Tuesday 30 April 2013

ASAS-ASAS MANAJEMEN



ASAS-ASAS MANAJEMEN
TUGAS 1
1.      Fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan, di mana keempat hal ini membentuk proses manajemen. Proses manajemen ini merupakan suatu alat, di mana seorang manajer melakukan manajemen. Coba Anda jelaskan secara singkat proses manajemen yang dilakukan seorang manajer !
2.      Dari penjelasan Anda pada poin no. 1, tentu dapat dilihat tanda atau ciri yang membedakan antara seorang manajer dan seorang non manajer. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan tanda seorang manajer dan non manajer !
3.      Apakah manajemen dapat memberikan suatu keberhasilan kepada kegiatan manusia?
Berikan alasannya (ya/tidak) !
Jawaban :
1.      Proses manajemen yang dilakukan seorang manajer
Melalui usaha manajer lewat kerjasama dengan orang lain untuk mencapai sasaran (objective) tertentu menggunakan sumber-sumber yang tersedia sebaik mungkin, sehingga manajer senantiasa terlibat dengan pembuatan keputusan (decision makig) setiap saat dilakukan sehubungan usaha kelompok di bawah kepemimpinannya.

2.      Manajer : pihak yang berkewenangan mengatur dan memimpin karyawan / bawahannya sesuai kebijakan yang telah diambilnya.
Sementara Non Manajer : pihak karyawan/bawahan yang siap melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya dibawah kepemimpinan seorang manajer.

3.      Ya, manajemen dapat memberikan suatu keberhasilan kepada kegiatan manusia.
Dengan adanya manajemen semua kegiatan akan lebih terkontrol perencanaan, pengorganisasiannya, dan hal lain yang sekiranya bisa menunjang tercapainya sasaran kegiatan, terlebih dalam suatu organisasi yang melibatkan banyak orang sudah tentu manajemen sangat diperlukan untuk lebih mematangkan semua aspek pelaksanaan demi terwujudnya sasaran kegiatan sesuai yang diharapkan organisasi tersebut.

Daftar pustaka :
Ramli, Rusli. (2011).Asas-asas  Manajemen. Jakarta: Universitas Terbuka.



semoga membantu teman teman perpustakaan ,. kalo bisa silahkan tinggalkan komentar thankss  :)

Thursday 12 April 2012

contoh kebijakan koleksi program d2 perpustakaan


KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Sedeikit ulasan di hari  jum'at ini,...>>>>  blajar bloG . CoM  wkwkwk
,,
Pengembagan koleksi perpustakaan merupakan kegiatan yang penting dalam
perpustakaan yang mencakup semua kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di
perpustakaaan, terutama kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan dan evaluasi.
Pemilihan adalah proses mengidentifikasi rekaman informasi yang akan ditamabhkan
pada koleksi yang telah ada di perpustakaan, sedangkan pengembangan koleksi,
sedangkan evaluasi mencakup semua upaya untuk mengetahui sejauh mana seluruh
rangkaian kegiatan pemilihan, pengadaan dan pemeliharaan koleksi telah mencapai
tujuan akhir, yaitu membangun koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai dan
didayagunakan secara optimal.
Dalam melakukan pengembangan koleksi, pustakawan harus mengetahui betul
tujuan perpustakaan yang dikelolanya serta masyarakat yang dilayaninya. Pada dasarnya
tujuan perpustakaan dapat dikelompokkan menjadai beberapa tujuan atau fungsi pokok
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut:
1. Pendidikan dan pengajaran
Koleksi yang diadakan digunakan untuk menunjang program pendidikan dan
pengajaran. Fungsi ini sangat penting bagi perpustakaan sekolah dan perpustakaan
perguruan tinggi. Untuk perpustakaan umum fungsi ini juga sama pentingnya
mengingat bahwa koleksi di perpustakaan umum seharusnya mendukung
pemberantasan buta huruf, sebagai sarana penunjang pengembangan diri dan
pendidikan seumur hidup.
2. Penelitian
Koleksi yang diadakan digunakan untuk menunjang program penelitian. Fungsi ini
sangat penting bagi perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan khusus.
3. Informasi
Perpustakaan diharapkan memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat
pemakainya.
4. Sosial
2
Fungi ini penting bagi perpustakaan umum, yakni untuk mebantu masyarakat yang
ingin memberi pelayanan pada masyarakat baik bersama-sama dengan lembagalembaga
formal yang ada maupun tidak.
5. Spiritual
Funsgi ini penting baik bagi perpustakaan umum maupun perpustakaan jenis lainnya.
Perpustakaan seyogyanta mengadakan bahan-bahan yang tidak memberi manfaat
secara langsung , tetapi menduduki tempat yang penting untuk meningkatkan
pengetahuan, mendalami berbagai hal yang penting dalam kehidupan (kebenarn,
makna kehidupan, dll.), memenuhi rasa ingin tahu, memperdalam apresiasi terhadap
lkeindahan dan kesenian. Bahan-bahan untuk tujuan spiritual ini mencakup bahanbahan
bacaan seperti karya sastra, buku tentang seni, filsafat, sejarah, biografi,
kebudayaan berbagai negara aatau bangsa.
6. Rekreasi
Perpustakaan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan rekreasi pemakainya dengan
menyediakan bahan-bahan atau kegiatan-kegiatan yang bersifat rekreatif. Tujuan ini
sangat penting bagi perpustakaan umum dan perpustakan sekolah.
7. Deposit
Sejumlah perpustakaan ditugaskan untuk mengumpulkan atau menerima dan
menyimpan semua terbitan dari negara, kota tertentu, atau mengenai subjek tertentu
atau bentuk tertentu. Kegiatan seleksi biasanya hampir tidak berperan karena fungsi
perpustakaan sebagai pusat deposit adalah mengumpulkan segala sesuatu dalam
ruang lingkup yang telah ditetapkan, sehuhingga mutu dan kebutuhan masyarakat
bukan menjadi prioritas.
Pustakawan, terutama yang bertanggungjawab terhadap pengembangan koleksi
perpustakaan harus memahami benar tujuan perpustakaan, terutama tujuan yang menjadi
prioritas perpustakaan. Faktor-faktor internal lain yang mempengaruhi pengembangan
koleksi perpustakaan adalah masyarakat/pemakai yang dilayani, koleksi yang telah ada
serta sumber daya yang tersedia, baik sumber daya manusia, sumber dana serta fasilitas
fisik lainnya. Disamping itu masih terdapat faktor-faktor ekternal yang akan
mempengaruhi pengembangan koleksi selain faktor internal tersebut di atas. Faktor
3
ekternal tersebut antara lain kebijakan pemerintah, keadaan ekonomi dan dukungan
finansial, lingkungan akademis serta perilaku pemakai. Oleh karena itu sebelum
mengadakan bahan perpustakaan, pustakawan harus melakukan perencanaan yang
matang, dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, namun
sebelum melakukan perencanaan pustakawan seharusnya mengadakan kajian mengenai
pemakainya untuk mengenal masyarakat yang dilayaninya. Melakukan penelitian/kaijan
mengenai pemakai merupakan hal yang sangat penting, namun sering terlupakan.
Setiap perpustakaan melayani kelompok(-kelompok) pemakai dengan ciri-ciri khas
tertentu, dan perlu merencanakan jasa-jasa serta koleksi yang sesuai dengan kebutuhan
pemakainya. Oleh karena itu pengetahuan yang mendalam mengenai masyarakat yang
dilayani harus dimiliki oleh pustakawan. Cara informal dan cara formal dapat ditempuh
oleh pustakawan guna melakukan kajian mengenai pemakai. Sambil melakukan kegiatan
sehari-harinya pustakawan perpustakaan umum dapat mengobservasi pemakainya,
misalnya dengan rajin membaca surat kabar lokal dengan memperhatikan berita tentang
kegiatan dan kejadian setempat, mengetahui organisasi-organisasi apa saja yang ada
dalam wilayahnya dan apa kegiatan organisasi tersebut, dsb. Dengan melakukan hal-hal
tersebut pustakawan sudah mendapat gambaran tentang apa yang kira-kira diperlukan
oleh pemakainya. Namun demikian cara ini sering menghasilkan gambaran yang
subjektif, karena terbatas pada apa yang diobservasi oleh satu orang atau beberpa orang
tertentu, sehingga apa yang diamati belum tentu mewakili kondisi seluruh masyarakat.
Oleh karena itu cara informal ini kadang-kadang perlu dilengkapi atau diganti denga cara
yang lebih formal, dengan ,mengadakan survai atau studi khusus (community analysis)
yang akan menghasilkan profil masyarakat (community profile) yang harus dilayani.
Penelitian formal dapat menghasilkan gambaran yang lebih menyeluruh mengenai
masyarakat, sehingga pustakawan dapat menempatkan apa yang telah mereka ketahui
dalam kerangka yang lebih luas. Jenis data yang diperklukan adalah data mengenai
aspek-aspek: historis, geografis, transportasi, administratif, politik, demografi, ekonomi,
komunikasi dan media massa, organisasi/lembaga sosial dan pendidikan,
organisasi/lembaga kebudayaan dan fasilitas rekreasi, serta perpustakaan atau unit
informasi lain dalam wilayah administrasi yang sama. Dengan melakukan penelitian ini,
mereka kemungkinan akan memperoleh data mengenai kelompok yang belum terlayani,
4
kelompok yang belum memanfaatkan perpustakaan, perkembangan tau perubahan ciri
masyarakat pemakainya, dll. Cara formal dengan data yang lebih akurat dan objektif ini
juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana pertanggungjawaban pustakawan atas dana yang
telah digunakan. Hal yang perlu diingat dalah bahwa data akan menjadi kadaluarsa,;
perubahan terjadi dengan cepat. Jarang ada perubahan yang berdiri sendiri. Suatu
perubahan biasanya mengakibatkan terjadinya serentetan perubahan yang saling
berhubungan. Oleh karena itu survai masyarakat merupakan kegiatan yang
berkesinambungan, dan dilakukan secara terjadual. Survai kecil-kecilan atau sesuai
dengan kebutuhan dapat dilaksanakan sebagai dasar untuk meninjau kembali kebijakankebijakan
yang telah disusun sebelumnya.
Berdasarkan hasil penelitian, pustakawan akan dapat mengevaluasi ulang, merevisi
atau menyusun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan layanannya kepada pemakai.
Salah satu kebijakan penting yang harus imiliki oleh perpustakaan adalah kebijakan
pengembangan koleksi. Fungsi kebijakan pengembangan koleksi ini adalah:
Fungsi kebijakan pengembangan koleksi tertulis:
1. Pedoman bagi selektor
2. Sarana komunikasi: memberitahu pemakai mengenai cakupan dan ciri-ciri koleksi
yang telah ada dan rencana pengembangannnya
3. Sarana perencanaan baik perencaan anggaran maupun pengembangan koleksi
4. Membantu menetapkan metode penilaian bahan
5. Membantu memilih metode pengadaan
6. Membantu menghadapi masalah sensor
7. Membantu perencaan kerjasama
8. Membantu identifikasi bahan yang perlu dipindahkan ke gudang atau dikeluarkan dari
koleksi (evaluasi)
Isi kebijakan:
Dimulai dengan penjelasan singkat mengenai visi, misi perpustakaan dan sasaran yang
ingin dicapai, deskripsi singkat tentang masyarakat yang dilayani dan koleksi yang telah
ada. Dilanjutkan dengan:
5
1. Penjelasan mengenai siapa yang bertanggungjawab atas pengelolaan perpustakaan
dan siapa yang diberi wewenag untuk seleksi
2. Metode pemilihan, pengaturan anggaran, komposisi masyarakat yang dilayani dan
prioritas (jika ada), dan informasi lain yang dianggap perlu, misalnya:
a. Pedoman dan kriteria seleksi
b. Daftar timbangan buku (review) atau tipe timbangan buku yang digunakan untuk
seleksi.
3. Masalah-masalah khusus, mis: bahan yang tidak dikoleksi, jumlah eksemplar/judul,
penjilidan, penggantian bahan yang hilang, dll.
4. Penjelasan mengenai komposisi koleksi yang akan dikembangkan, dibagi atas bidang
subjek dan keterangan mengenai prioritas. Tiap bidang subjek disarankan dirinci sbb.:
a. tingkat kedalaman/kelengkapan
- koleksi yang sudah ada
- penambahan yang sedang berjalan
- penambahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dan/atau program yang ada
b. Bahasa
c. Cakupan periode
d. Cakupan geografis
e. Format yang akan dibeli/tidak dibeli
f. Siapa yang bertanggungjawab atas seleksi
5. Bahan berbahasa asing
6. Jenis bahan perpustakaan berdasarkan format, definisi tiap jenis dan kategorinya,
keterangan mana yang dibeli dan mana yang tidak, pentingnya bahan tersebut bagi
koleksi atau pemakai
7. Penanganan hadiah
8. Pinjam antar perpustakaa, jaringan dan bentuk kerjasama lain yang berpengaruh pada
pengembangan koleksi
9. Kriteria dan cara penyiangan
10. Sikap perpustakaan terhadap sensor dan masalah lain yang berkaitan dengan
kebebasan intelektual (intellectual freedom)
6
Setelah kebijakan pengembangan koleksi ditetapkan, perpustakaan dapat melakukan
proses pemilihan. Proses pemilihan (siapa yang memilih dan bagaimana cara
pemilihannya) sangat bergantung pada jenis perpustakaan, ukuran perpustakaan serta
organisasi intern perpustakaan.
1. Perpustakaan Umum kecil:
Perpustakaan jenis ini biasanya hanya memiliki 1 (satu) orang tenaga
profesional/semi profesional atau bahnkan tidak memiliki tenaga profesional sama
sekali, yang dibantu tenaga klerikal.
- memilih sendiri sebagian bahan yang diperlukan
- memperoleh bahan yang sudah dipilihkan oleh perpustakaan yang lebih besar
(induk)
- koleksinya kecil dan tidak mencakup semua bidang
- anggaran terbatas
- tidak memiliki alat bantu seleksi
- memperoleh masukan dari dewan pembina atau pemakai yang memiliki
keahlian dan berminat terhadap perpustakaan.
- Tidak memiliki prosedur khusus karena semuanya dikerjakan oleh satu orang.
2. Perpustakaan umum ukuran sedang
Memiliki tenaga profesional, mungkin lebih dari satu.
- semua pustakawan terlibat dalam pemilihan
- dikoordinir oleh kepala perpustakaan
- mendapat masukan dari dewan pembina dan pemakai
- bagian sirkulasi dan referensi ikut mengambil peran
- tanggungjawab pemilihan dibagi per subjek atau per alat seleksi
- tidak ada pertemuan khusus untuk membicarakan pilihan-pilihan
7
3. Perpustakaan umum besar
Dapat berupa perpustakaan pusat dengan beberapa cabang, atau hanya satu
perpustakaan besar yang banyak memiliki tenaga profesional.
- tanggungjawab pemilihan dibagi per bidang subjek, atau spesialisasi, format
(majalah, bahan av, dsb), kelompok pemakai (anak-anak dan remaja, dewasa,
dan kelompok lain), atau per cabang.
- Mendapat masukan dari dewan pembina dan pemakai
- Harus memiliki bagian pengembangan koleksi tersendiri dengan prosedur
kerja yang jelas dan efisien atau dapat pula berada di bawah bagian pengadaan
yang dikepalai oleh kepala bagian pengadaan (acquisition librarian), atau
membentuk suatu panitia khusus pemilihan yang dikoordinir oleh kepala
perpustakaan, pustakawan rujukan atau pustakawan pengembangan koleksi;
dengan sistem ini diperlukan pertemuan formal periodik untuk membahas
pemilihan.
- Jika ada cabang, semua kepala cabang harus dilibatkan dengan meyebarkan
alat seleksi (tinjauan buku, majalah tinjauan) dan alat verifikasi (katalog
penerbit, brosur, selebaran, dll.)



semoga bermanfaat buat sobat pustakawan semua ^_^''  hehe